- Achmad Galih Uchinia Aziz
- Alfatthan Ramatriza Shirakawa Putra
- Berliana Budi Putri
- Dewi Nanseti
Memperkirakan pH larutan dengan beberapa indicator
B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori – teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
C. Teori
C. Teori
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan
dengan menggunakan indicator kertas lakmus. Namun, apabila ingin
mengetahui berapa pH suatu larutan diperlukan indicator universal atau
pH meter. Ada juga cara lain, yaitu dengan menguji larutan terebut
dengan beberapa larutan tersebut dengan beberapa indicator yang telah
diketahui trayek pH nya seperti pada tabel .trayek pH dan perubahan
warna beberapa larutan indicator.
E. Alat dan Bahan
F. Cara Kerja
G. Hasil Pengamatan
1. Pengujian dengan kertas lakmus
Pengujian dengan larutan indicator
H. Pembahasan
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air Sungai dan Air Teh)
2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7
I. Kesimpulan : Setelah melakukan percobaan menggunakan kertas lakmus serta menggunakan larutan-larutan diatas dapat diketahui bahwa larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7 yang artinya adalah bersifat asam. Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH diatas 7 yang artinya bersifat basa, sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air Teh bersifat netral karena memiliki pH 7.
No.
|
Indikator
|
Perubahan Warna
|
Trayek pH
|
1.
|
Metil Jingga
|
Merah – Kuning
|
2,9 – 4,0
|
2.
|
Metil Merah
|
Merah – Kuning
|
4,2 – 6,3
|
3.
|
Bromtimol Biru
|
Kuning – Biru
|
6,0 – 7,6
|
4.
|
Fenolftalein
|
Tak berwarna – Merah
|
8,3 – 10,0
|
5.
|
Lakmus
|
Merah – biru
|
5,5 – 8,0
|
Indikator
asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada
larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat
diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah
batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu
indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa
adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus
biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus
biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak
akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat
basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru)
sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun
jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru
dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
D. Tujuan : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa larutan indicator asam basa
D. Tujuan : Memperkirakan pH beberapa larutan dengan menggunakan kertas lakmus dan beberapa larutan indicator asam basa
E. Alat dan Bahan
- Tabung Reaksi
- Pipet Tetes
- Rak Tabung
- Larutan A, B, C
- Air sumur
- Air sungai
- Air Cucian Beras
- Air Sabun
- Air Kelapa
- Air Teh
- Larutan Indikator Asam Basa : MM, MJ, BTB dan PP
F. Cara Kerja
- Memasukkan masing – masing larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
- Menguji sifat larutan dengan kertas lakmus merah dan biru, catat perubahan warna yang terjadi
- Memasukkan larutan A ke dalam empat buah tabung reaksi sebanyak 1/4 tabung
- Meneteskan dengan menggunakan pipet tetes larutan indicator Metil Merah pada tabung 1, Metil Jingga pada tabung 2, Bromo Timol Biru pada tabung 3 dan Fenol Ftalein pada tabung 4
- Mengamati perubahan warna yang terjadi
- Melakukan hal yang sama (langkah 3 – 5) pada larutan yang lain
G. Hasil Pengamatan
1. Pengujian dengan kertas lakmus
No.
|
Larutan
|
Perubahan Warna
|
Perkiraan pH
| |
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
| |||
1.
|
A
|
Jadi Biru
|
Tetap
|
Basa (8,0)
|
2.
|
B
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral (7,0)
|
3.
|
C
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
4.
|
Air Sumur
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
5.
|
Air Sungai
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Netral (7,0)
|
6.
|
Air Sabun
|
Jadi Biru
|
Tetap
|
Basa (8,0)
|
7.
|
Air Teh
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral (7,0)
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
9.
|
Air Kelapa
|
Tetap
|
Jadi Merah
|
Asam (5,5)
|
Pengujian dengan larutan indicator
No.
|
Larutan
|
Perubahan Warna
|
Perkiraan pH
|
|||
MM
|
MJ
|
BTB
|
PP
|
|||
1.
|
A
|
Kuning
|
Oranye
|
Biru
|
Ungu
|
10,0
|
2.
|
B
|
Merah
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
3.
|
C
|
Merah
|
Merah
|
Merah
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
4.
|
Air Sumur
|
Oranye
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
6,3
|
5.
|
Air Sungai
|
Kuning
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk Berwarna
|
6,3
|
6.
|
Air Sabun
|
Kuning
|
Oranye
|
Biru
|
Tdk berwarna
|
7,6
|
7.
|
Air Teh
|
Oranye
|
Kuning
|
Hijau
|
Kuning
|
6,3
|
8.
|
Air Cucian Beras
|
Kuning
|
Oranye
|
Hijau
|
Tdk berwarna
|
6,3
|
9.
|
Air Kelapa
|
Merah
|
Oranye
|
Kuning
|
Tdk berwarna
|
4,0
|
H. Pembahasan
1. Sebutkan larutan apa saja yang bersifat asam, basa dan netral!
Jawab :
Asam (Larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa)
Basa (Larutan A dan Air Sabun)
Netral (Larutan B, Air Sungai dan Air Teh)
2. Bagaimanakah nilai pH untuk larutan yang bersifat asam, basa dan netral?
Jawab :
pH asam adalah antara 1 (kuat) – 6 (lemah)
pH basa adalah antara 8 (lemah) – 14 (kuat)
pH netral adalah 7
I. Kesimpulan : Setelah melakukan percobaan menggunakan kertas lakmus serta menggunakan larutan-larutan diatas dapat diketahui bahwa larutan C, Air Sumur, Air Cucian Beras dan Air Kelapa memiliki pH dibawah 7 yang artinya adalah bersifat asam. Untuk larutan A dan Air Sabun memiliki pH diatas 7 yang artinya bersifat basa, sedangkan larutan B, Air Sungai dan Air Teh bersifat netral karena memiliki pH 7.
Tetapi saat dilakukan percobaan menggunakan larutan indicator (MM. MJ,
BTB, PP) ada beberapa larutan yang hasilnya berbeda seperti larutan B,
Air sungai dan Air Teh yang menunjukkan pH dibawah 7 yaitu 4,0 untuk
larutan B dan 6,3 untuk Air Sungai dan juga Air Teh.
Mungkin pada saat percobaan ada beberapa kesalahan yang terjadi :)